Dipo Mekanik Prabumulih berdiri pada tahun 1991, langsung di bawah pengendalian dan pengawasan ED III Eksploatasi Sum-Sel selaku Seksi Mekanik di ESS. Menjabat Kepala Dipo Mekanik Pbm yang pertama yaitu Pt.I/P Iriansyah Madjid sampai pada tahun 1997.
Pada waktu itu penunjukan Kepala Dipo Mekanik Pbm dilakukan oleh EKD SS, namun hanya bersifat PYMT akan tetapi berlangsung hingga tahun 1997. Kurun waktu antara 1991 sampai 1997 struktur Dipo Mekanik hanya bersifat sementara dan belum baku adapun struktur organisasinya adalah :
Kemudian pada bulan November tahun 1997 Dipo Mekanik terbentuk secara permanen dan tetap di bawah kendali ED III SS dan bertanggung jawab langsung pada EKD SS adapun sruktur organisasinya adalah :
Kepemimpinan Pnd/P Hadirin berlangsung hingga tahun 2001 dan pada tahun 2001 tsb Kepala Dipo Mekanik dijabat oleh Pnd/P Tukimin dengan posisi Kepala Ruas Administrasi, Kepala Ruas Los dan Kepala Ruas Luar masih tetap di pegang oleh yang lama. Kepemimpinnan Pnd/P Tukimin berlangsung dari tanggal 24 Juli 2001 hingga tanggal 17 April 2002
Pada tanggal 17 April 2002 Kepala Dipo Mekanik dijabat Pnd/P Lukman Effendi, sedangkan Kepala Ruas Luar digantikan oleh Pnd/P Suyono. Kepala Ruas Administrasi dan Kepala Ruas Los tetap yang lama. Kemudian pada tahun 2003 terjadi perubahan Kepala Ruas Administrasi yang semula dijabat oleh Pnd/P Suminto diserah terimakan kepada Pt.I/P Mgs.Syafri Miyandi.
Pada tanggal Agustus 2008 Kepala Dipo Mekanik dijabat Pnd/P Joni, sedangkan Kepala Ruas Luar digantikan oleh Pnd.1/P Suyono. Kepala Ruas Administrasi digantikan oleh Pnd.1/P MGS. Syafri Miyandi sedangkan Kepala Ruas Los digantikan oleh Pnd/P Rusmin.
Pada tahun 9 Juni 2010 terjadi perubahan JM Dipo Mekanik Prabumulih digantikan oleh Pnd.1/P MGS. Syafri Miyandi, sedangkan SS Ruas Los dan SS Ruas Luar masih tetap yang lama dan SS Administrasi digantikan oleh Pt.1/P Victor August sampai sekarang.
Dipo Mekanik Prabumulih dari awal mula berdiri pada tahun 1991 mengelola 15 unit mesin perawat jalan rel. Adapun mesin-mesin tersebut adalah :
01. MTT 07-16 G No.2154 ex. Udinda dibawa ke Padang pada tahun 1993.
02. MTT 07-16 G No.2217 ex. Udinda dibawa ke Jawa pada tahun 1993.
03. MTT 08-16 GS No.2400 tahun 1988 ex. Udinda.
04. MTT 08-16 GS No.2491 tahun 1990 baru.
05. MTT 08-16 GS No.2492 tahun 1990 baru.
06. MTT 08-75 GS No.862 tahun 1988 ex. Jawa.
07. PBR 400 No.542 tahun 1990 baru.
08. PBR 400 No.543 tahun 1990 baru.
09. PBR 400 No.431 tahun 1988 dibawa ke Jawa tgl. 21-6-1997.
10. PBR 400 No.452 tahun 1988 dibawa ke Jawa tgl. 21-6-1997.
11. VDM 800 No.277 tahun 1988 ex. Jawa.
12. VDM 800 No.299 tahun 1990 baru.
13. VDM 800 No.300 tahun 1990 baru.
14. TG 80-4 No.557 tahun 1990 baru.
15. USP 303 No.490 tahun 1988 ex. Jawa.
Kemudian pada tahun 1997 ketika kepemimpinan Pnd/P Iriansyah Madjid datang satu unit mesin pencuci balast yaitu mesin BC RM 62 No.24 produksi tahun 1984 bekas pakai dari Wilu Jawa. Akan tetapi mesin tersebut tidak dapat dipakai pada bantalan beton. Uji coba dilakukan pada Emplasemen Tmb dan tidak dapat beroperasi karena mesin BC RM 62 tersebut khusus bantalan kayu dan pada tahun 1988 mesin tersebut dikirim ke PKLG Lahat sampai sekarang.
Pada tanggal 4 April 2003 Mr.Mamfred Singer sebagai ahli mesin dari Pabrik Plasser & Theurer Austria dalam kunjunganya di Dipo Mekanik Pbm menyatakan bahwa mesin-mesin yang ada di Sumatera Selatan kondisinya sekarang tinggal 20%.
Demikianlah sekelumit Sejarah Berdirinya Dipo Mekanik Prabumulih dari tahun 1991 sampai dengan Tahun 2010 saat ini.